Sumber foto: atdikbudkl.org
Indonesiantoday: Kuala Lumpur – 2017 sebanyak 19 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara sahabat secara serentak menggelar perlombaan pidato Bahasa Indonesia bagi penutur asing. Di Malaysia, 5 Warga negara asing lolos seleksi ke babak final.
Prof. Dr Ari Purbayanto Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur menjelaskan, lomba pidato Bahasa Indonesia di luar negeri menjadi salah satu usaha pemerintah untuk memperkenalkan Indonesia dengan kekayaannya kepada masyarakat di luar negara. Kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan di KBRI sejumlah negara sahabat.
“Bahasa dan Budaya Indonesia menjadi tema lomba pidato bahasa Indonesia di luar negeri tahun 2017, dan ini telah ditetapkan melalui panduan yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” pungkas Ari saat dihubungi indonesiantoday.id.
2017 jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 100 orang, dan 74 diantaranya telah lolos seleksi. Dari jumlah tersebut terdiri 5 negara diantaranya Malaysia, India, Thailand, Ghana dan Sudan. Semi Final Lomba Pidato Bahasa Indonesia bagi penutur asing dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 April 2017 bertempat di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.
“Dari 74 orang peserta yang berhasil sampai ke semi final sebanyak 32 orang, jumlah peserta Malaysia sebanyak 25 orang sedangkan sisanya 1 orang peserta asal India, Saudi, Sudan, singapura dan thailand 3 orang peserta. Dari 32 tersebut 8 orang berhasil memasuki babak final,” jelas Ari lagi.
Dijelaskannya, penjurian pada semifinal lomba pidato kali ini meliputi, tata bahasa, isi pidato, penggunaan jeda yang tepat pada saat menyampaikan pidato, gesture/mimik/posisi dan gerak tubuh, volume suara, dan pengelolaan waktu pidato. Menurut rencana final akhir lomba pidato bagi penutur asing ini akan diadakan di Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Tanjung Malim Malaysia pada tanggal 11 Mei 2017 mendatang.
Mumtaz salah seorang peserta yang lolos ke babak final mengaku bangga berhasil lolos ke babak final. Pelajar asal International Islamic University Malaysia (IIUM) ini mengaku mempersiapkan diri dengan berlatih menggunakan bahasa dengan youtube.
“Dengan latihan ekstra akhirnya saya dapat lolos dibabak final, dua minggu kedepan saya akan berlatih lebih giat untuk dapat menjadi pemenang,” ungkap Mumtaz.
