
Indonesiantoday: Paris – Olahraga Pencak silat merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO semenjak 2016 lalu sebagai identitas seni budaya Indonesia. Baru-baru ini 25 orang delegasi pencak silat dari Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI) menghadiri workshop pencak silat di Prancis.
“Workshop ini bertujuan untuk berbagi ilmu dengan paguyuban silat yang ada di Prancis, di antara perguruan silat Indonesia yang terlibat adalah Panglipur, Chiungwanara, Pager Kencana, MHI, Badak Putih & Macan Tutul dan 2 aliran lainnya Cikalong & Shera,” Ungkap Wahdah My selaku penanggung jawab pencak silat Indonesia dalam workshop tersebut.
Lebih lanjut dijelaskannya, masing-masing perguruan memperagakan silat di hadapan 180 perwakilan negara di kota Prancis, rombongan juga didampingi perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dijelaskannya, usai menggelar pertunjukan bersama perwakilan negara lainnya, tim pencak silat Indonesia juga mengadakan workshop pencak silat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Prancis selama 2 hari dari tanggal 10-11 Mei 2017.
“Kami mencoba untuk kolaborasikan gerakan silat dengan tema persahabatan, persaudaraan dan perdamaian abadi. konflik dan pertentangan apapun dapat diselesaikan dengan perdamaian dan persaudaraan, sesuai dengan tema universal yang sejalan dengan visi UNESCO,” Ungkap Wahdad kepada indonesiantoday.id semalam.
Paris sebagai pusat kebudayaan dunia, mempunyai cita rasa artistik dan apresiasi yang tinggi terhadap seni. Pencak silat harus dikemas dengan banyak nilai-nilai yang tidak hanya menjadi bela diri, tetapi juga koreografi, penataan busana, music, pentas serta unsur-unsur artistik lainnya.
Sebelumnya, pencak silat telah berkali-kali tampil di Festival des Arts Martiaux Bercy (festival bela diri Bercy) di Paris dari tahun 2002-2008. Harapannya, pencak silat tidak hanya menjadi milik Indonesia, tetapi juga milik dunia.