
Indonesiantoday.id Tunisia- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tunisia memastikan Warga Negara Indonesia (WNI) tetap berada dalam kondisi sehat setelah terjadinya peningkatan kasus Omicron beberapa pekan terakhir. Hal tersebut disampaikan Zuhairi Misrawi Duta Besar RI Tunisia. “Alhamdulillah, hingga saat ini secara umum WNI kita dalam keadaan sehat. Kami menyediakan obat-obatan gratis dan membagikannya kepada warga negara kita yang sedang sakit. Kegiatan ini dikoordinir langsung oleh Persatuan Pelajar Indonesia Tunisia,” ujar Zuhairi.
Dikutip dari Kompas pada 7 Februari kemarin dijelaskannya, pihaknya terus melakukan pemantauan secara berkala kondisi kesehatan WNI di Tunisia guna memastikan semua terpantau baik. Selain itu juga dipastikan WNI di Tunisia sudah mendapatkan Vaksin dua kali.
Zuhairi juga menambahkan saat ini tersisa 26 orang WNI yang belum mendapatkan vaksin diantaranya anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun. “Kebijakan pemerintah Tunisia untuk anak usia tersebut belum bisa mendapatkan vaksin. Namun sebagian WNI sudah bergiliran untuk mendapatkan vaksin booster,” Pungkasnya.
Saat ini tercatat sekitar sebanyak 203 WNI yang yang berdomisili di Tunisia, Afrika Utara. 50 orang diantaranya adalah mahasiswa Indonesia di Universitas Zaytunah dan Universitas Kairouan. Kebanyakan, orang Indonesia di Tunisia berada di Kawasan Ma’qil Za’im, Tunis dan Kairouan.
“Saya setiap hari memonitor kondisi kesehatan warga negara kita, dan akan mengambil langkah-langkah yang semestinya untuk memberikan perlindungan bagi WNI kita di Tunisia,” ujarnya lagi.
Peningkatan kasus Covid-19 dimulai pada Desember akhir tahun 2021 lalu. Gelombang Omicron merupakan lonjakan kasus Covid ketiga setelah kasus Delta yang menyerang pada juli lalu. Pemerintah Tunisia mencatat pada Januari 2022 jumlah kasus Omicron yang menyerang warga sebanyak 33 orang dan lonjakan kasus terus mengalami peningkatan hingga hari ini. Pemerintah setempat terpaksa memberlakukan jam malam untuk membatasi aktivitas publik, sekaligus sebagai upaya penekanan jumlah kasus baru.
“Peningkatan kasus Covid jenis Omicron memaksa Pemerintah Tunisia menerapkan jam malam guna menekan penyebaran virus Omicron. Jam malam diberlakukan mulai pukul 22.00 sampai 05.00 pagi. Pada jam tersebut tidak dibolehkan adanya aktifitas publik. Secara umum pemerintah Tunisia cepat tanggap mengantisipsi penyebaran Omicron,” tutup Zuhairi.